Dahsyatnya Berubah
PelitaDakwah-Perubahan adalah kemestian. Tiada seorangpun hamba Allah dimuka bumi ini yang tidak mengalami fase perubahan. Kita hari ini adalah bentuk-bentuk perubahan dari proses kehidupan yang telah kita lewati selama ini. Bahkan jika kita berdiam diri pun sebenarnya kita hanya menunggu waktu dilibas perubahan.
Kesuksesan
hidup tidak akan pernah diraih oleh orang-orang yang senang bersantai ria. Kita
mesti berubah setiap harinya agar kita bisa mengikuti perubahan zaman. Seorang
syaikh pernah berkata, “ bahkan jika
seluruh orang didunia ini telah berkumpul hatinya sebaik Rasulullah SAW
sekalipun, perubahan kearah capaian-capaian yang lebih baik tetap perlu
dilakukan. Bukankah Rasulullah SAW pernah mengingatkan, Barangsiapa yang
hari ini tidak lebih baik dari kemaren mereka adalah golongan-golongan
pecundang.
Sesungguhnya
setiap hari dalam kehidupan kita adalah masa-masa dimana selalu ada perubahan.
Baik perubahan menjadi semakin baik atau sebaliknya perubahan menjadi semakin
buruk. Kalau engkau tak berubah maka zaman yang merubah hidupmu. Kalau egkau
tak berubah kearah kebaikan maka engkau akan berubah dijalan keburukan. Semua
didunia ini berubah, kecuali satu hal, dialah perubahan itu sendiri. Betapa meruginya orang-orang yang menjalani hari-hari
dari kehidupannya tanpa perubahan yang membawanya pada sesuatu yang lebih baik.
Sesuatu yang lebih bernilai. Sesuatu yang membuatnya semakin mulia dihadapan
Allah SWT.
Bilal
hanyalah seorang budak yang tidak bernilai apa-apa dihadpan manusia lainnya
kalau dia tidak melakukan perubahan yang hebat dalam hidupnya. Merubah
kepercayaan yang dianutnya betahun-tahun menjadi seorang muslim. Dari semenjak
islamnya hingga kiamat nanti buku sejarah akan selalu mengulas dan mengenangnya
sebagai muadzin yang pertama kali mengumandangkan adzan. Dunia selalu
mengngatnya sebagai orang yang gigih mempertahankan agamanya ditengah derasnya ujian.
Umar Bin Khattab selamanya akan menjadi preman jahiliyah jika tidak melakukan
lompatan perubahan menjadi seorang muslim. Kini sejarah telah mencatat dengan
indah kehidupan khalifah Rasulullah kedua ini paska keislamannya. Begitulah
perubahan akan selalu membawa seseorang pada kehidupan yang lebih indah, lebih
mempesona dari sebelumnya.
Hidup selalu menyajikan pembelajaran yang indah dari apapun. Dari manusia lainnya, dari hewan dan tumbuhan. Semua diciptakan Allah untuk menjadi bahan pemebalajaran teramat berharga. Lihatlah proses perubahan ulat menjadi kupu-kupu. Seorang blogger membahas pemaknaan metamorfosa kupu-kupu. Berikut pemaparannya.
Sebelum menjadi kupu-kupu ulat harus terlebih dahulu menjadi
kepompong, itulah sebuah metamorfosa yang harus dilewati. Meski kita tidak
mengalami Metamorfosa, dalam artian fisik yang sesungguhnya, tidak mengalami
proses terlahir serupa telur, menjadi ulat, menjadi kepompong lalu terlahir
kembali menjadi seperti kupu-kupu. Tetapi sebenarnya, dengan sebuah pemahaman
bahwa manusia selalu mengalami perubahan hidup itu ya dan pasti. Ada
sebuah proses metamorfosa dapat terjadi pada manusia secara psikologis pada
momen-momen tertentu dalam kehidupan, yang menandai berbagai macam perubahan,
baik perubahan peran, perubahan kepribadian, perubahan kualitas hidup, bahkan
perubahan nasibnya. Setiap proses perubahan yang terjadi, mengandung pilihan bijak
individu, untuk berubah menjadi sosok yang lebih indah – bagaikan kupu-kupu.
Ada satu pembeda antara manusia dengan ulat dimana ulat tidak memiliki pilihan, karena ia hanya akan menjadi kupu-kupu akan tetapi manusia justru memiliki kesempatan untuk memilih akan menjadi manusia yang bagaimana dan seperti apa, dan proses inilah yang merupakan sebuah metamorfosa dalam diri manusia, menumbuhkan motivasi dalam diri, mengambil keputusan, menjalani proses belajar, memaknai hidup dan menjadi (seperti) Kupu-kupu.
Ulat harus berubah menjadi kepompong baru akan menjadi kupu-kupu,
sedangkan manusia lahir sebagai bayi berkembang yang kemudian menjadi anak-anak
terus menginjak remaja berubah sebagai manusia dewasa untuk mempersiapkan diri
menghadapi hari tua-nya dengan sebuah kebahagiaan. Yang dapat kita ambil dari
hikmah dalam sebuah metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu adalah :
1. Ulat, adalah sebuah
makhluk hidup yang ia gunakan hidup-nya untuk makan dan makan tanpa ada
tindakan apapun selain menghabiskan apa yang ia bisa makan, sama hal-nya dengan
manusia ketika masih bayi hingga anak-anak karena masih dalam masa pertumbuhan
baik fisik maupun psikis-nya, maka terkadang usia bayi dan anak-anak adalah
masa-masa pembentukan jatidiri manusia.
2. Kepompong perubahan dari
ulat dimana ia tidak lagi makan, akan tetapi sudah terbungkus cangkang yang ia
akan berpuasa tidak bergerak untuk bisa berubah menjadi kupu-kupu, jika dalam
kehidupan manusia usia remaja hingga dewasa-lah hal ini kita lakukan, pada
masa-masa remaja hingga dewasa manusia mulai bisa berpikir dan merenungkan akan
apa yang akan ia lakukan dan perbuat untuk bisa menuju sebuah kesuksesan hidup.
Jika memang ia habiskan waktu remaja dan dewasa-nya untuk foya-foya,
bermalas-malasan, atau hanya berdiam diri, maka di hari tua-nya nanti hanya
berbuah penyesalan, berbeda jika masa remaja hingga dewasa ia gunakan untuk
belajar, bekerja keras, terus termotivasi untuk maju di hari tua kelak
kebahagian hakiki yang ia peroleh.
3. Kupu-kupu sebuah
makhluk yang begitu indah dipandang dan menyenangkan, sosok kupu-kupu adalah
buah dari hasil perjuangan kepompong dalam cangkang dan keluar dengan susah
payah yang akhirnya memiliki sayap-sayap indah untuk terbang. Demikian hal-nya
manusia jika bisa memanfaatkan waktu remaja dan dewasa dengan sebaik-baiknya,
di hari tua tidak akan rugi karena tujuan hidup dapat tercapai.
Dan itulah potret metamorfosa makhluk hidup berupa ulat untuk bisa
menjadi kupu-kupu ternyata diperlukan sebuah perjuangan yang tidak mudah dan
ringan, akankah kita sebagai manusia hanya akan berserah dan berdiam diri saja
untuk mencapai sebuah tujuan dalam hidup.
Ulat menjadi Kepompong dan kepompong menjadi Kupu-kupu
adalah Refleksi sebuah kehidupan yang pantas untuk kita maknai untuk
memunculkan motivasi dalam hidup.
Begitulah hakkat perubahan. Mari
berubah menjadi insan yang lebih baik. Kalau kita tak berubah maka waktulah
yang akan merubah kita. Jangan terlalu asyik dengan kondisi kehidupan hari ini.
Ada harga teramat besar yang harus kita bayar kalau selalu santai hari ini.
Ingat akhir usia kita selalu menjadi misteri. Kita tak pernah tahu sampai
keangka berapa usia ini akan berakhir. Alangkah indahnya tatkala limit usia
telah berakhir kita selalu dalam keadaan siap karena lompatan perubahan kearah
kebaikan yang selalu kita lakukan setiap harinya. Selamat berubah, selamat
bermetamorfosa menjadi manusia yang selalu lebih baik setiap harinya.
Sardini Ramadhan