BERBAGI ILMU

|

Kemaksiatan Itu Menyakiti Hati



Jika bukan karena Allah yang masih menutupi aib-aib kita. Boleh jadi tak ada satupun makhluk Allah yang mau mendekati kita. Apalagi berteman dengan kita. Hakikatnya ada begitu banyak peluang maksiat yang bisa dilakukan kapan saja dalam setiap hari hidup ini. Sebanyak peluang untuk melaukan amal kebaikan. 

Sungguh merugi mereka yang melewati hidup ini dengan aktivitas maksiat baik sendiri-sendiri dikala sepi maupun maksiat berjemaah tanpa malu dikala ramai. Manusia munafik adalah dia yang tampak alim dikala ramai namun ahli maksiat dikala sepi. Manusia merugi adalah mereka yang bermain peran ganda dalam menjalani hidup ini.

Ibnu Qayyim Al Jauzi menjelaskan dalam bukunya” Menyembuhkan Sakit mencerdaskann Hati, bahwa pengaruh dosa (maksiat) didalam hati seperti pengaruh penyakit didalm tubuh, bahkan dosa itu sendiri sebenarnya adalah penyakit dan tidak akan sembuh kecuali dengan meninggalkannya. 

Lebih lanjut Imam Ibnu Qayyim Al jauzi mengatakan, bahwa kemaksiatan itu membuat hati sakit dan kacau. Siksa mana yang lebih keras dari rasa takut, gelisah, sedih dada sempit, berpaling dari Allah dan hari akhir, menggaantungkan kepada selain Allah, putus berhubungan dengan Allah.? Semua orang yang bergantung kepada selain Allah dan mencitai selain Allah dia akan merasakan buruknya siksa.

Kita memang tak bisa menjamin sampai sejuhmana kita mampu bertahan dengan derasnya ujian untuk bermaksiat. Iman kita tak selamanya selalu meninggi. Tapi ini tak boleh menjadi pembenaran bagi kita dalam bermaksiat kepada Allah. Mari renungi sejenak kisah Yusuf AS yang legendaris. Nabi tampan ini hidupnya dipenuhi dengan ujian yang memayahkan bagi kebanyakan orang. Mulai dimusuhi oleh keluarga, dibuang kesumur, menjadi barang dagangan dalam budaya perbudakan hingga puncaknya dia diuji oleh ibu angkatnya untuk bermaksiat kepada Allah disebuah tempat yang sepi. Jika menuruti nafsunya terjadilah aktivitas maksiat itu. Tapi dia memilih untuk bertahan dalam keimanan. Hingga dia mendapatkan kemulyaan sebagai seorang rasul pilihan Allah.

Pelaku kemaksiatan adalah orang yang menguburkan dirinya kedalam kemungkaran, menyembunyikan tempatnya, menutup-nutupi dari pandangan manusia atas keburukannya. Dirinya kotor, kotor disisi Allah dan kotor di pandangan makhluk Allah. Sedangkaan ketaatan dan kebaikan hakikatnya adalah membesarkan jiwa, memuliakannya dan mengangkatnya sehingga menjadi sesuatu yang paling mulia, paling besar, paling bersih dan paling tinggi. Sekaliipun demikian orang yang taat dan baik merasa hina, rendah dan kecil disisi Allah. Dengan kerendahan itu dia akan mendapatkan kemuliaan, kehormatan dan jiwa ketinggian dari Allah. Kemaksiatan itulah yang membuat jiwa menjadi kecil, dan taat kepada Allah itulah menjadikan jiwa menjadi besar, terhormat dan mulia.

Saudaraku, mari sebisa mungkin kita jauhi aktivitas maksiat. Sungguh kemaksiatan itu menyakiti hati. Mengkotori ruhani dan menghinakan diri sendiri dihadapan Allah. Sekecil apapun perbuatan maksiat itu tetap tercatat sebagai dosa dan kesalahan. Namun, jangan berkecil hati ketika diri telah terlanjur terjatuh dalam kubangan kemaksiatan. Allah maha pengampun, Maha penerima taubat. Hentikan dan tutupi kemaksiatan itu dengan amal kebaikan yang semakin kita dedikasikan untuk Allah semata. Dan tak kalah pentingnya mari kita segera putus mata rantai maksiat itu hingga tak ada kesempatan baginya untuk kitra kerjakan dialin kesempatan.

Dalam sebuah Hadist Qudsi, Allah berfirman.”
Demi keperkasaanKu dan keagunganKu, tidak ada seorang hamba dari hambaKu yang tadinya melakukan perbuatan yang Aku cintai, kemudian dia berbalik melakukan perbuatan yang Aku benci, maka tidak ada cara lain kecuali Aku juga berbalik yang tadinya Aku mencintai menjadi membencinya. Tidak ada seorang hamba dari hamba-hambaKu yang tadinya melakukan perbuatan yang aku benci kemudian berbalik melakukan perbuatan yang Aku cintai, maka tidak ada cara lain kecuali Aku berbalik dari membencinya menjadi mencintainya

Selamat menutupi dosa yang pernah dilakukan dengan amal kebaikan yang senantiasa tertunaikan dengan indah disisa-sisa usia yang Allah karuniakan.


Penyair berkata
Jika kamu berada dalam kenikmatan, maka peliharalah
Karena dosa-dosa itu akan melenyapkan kenikmatan

Tempuhlah dengan taat kepada Tuhan umat manusia
Sebab tidak jarang siksa Allah datang cepat kepada hambaNya

Jauhilah kezaliman semampu kamu
Karea kedzaliman mendatangkan siksa yang buruk

Posted by Unknown on 20.57. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Kemaksiatan Itu Menyakiti Hati"

Posting Komentar

CATATAN CINTA

ISLAM MANCANEGARA

BELAJAR FIQIH

SASTRA ISLAMI

Recently Added

KELUARGA

INSPIRASI TOKOH

DUNIA QUR'AN